KRISIS MASKULINITAS DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS GENDER PADA AKTIVITAS KOMUNIKASI

  • annisa anindya Prodi Ilmu Komunikasi UNIDHA

Abstract

Kategorisasi peran antara wanita dan pria di dalam lingkungan masyarakat membentuk stereotip gender. Stereotip gender ini menuntut pria dan wanita patuh akan kategorisasi tersebut, yakni maskulin dan feminin. Peran yang dibentuk masyakarat tersebut membentuk krisis akan maskulinitas pada lelaki. Maskulinitas laki-laki dipertanyakan ketika mereka memiliki karakter yang bukan maskulin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi adalah terlibat atau terjun langsung, mengadakan observasi, wawancara terbuka dan analisis dokumentasi. Informan pada penelitian ini didapatkan melalui teknik snowball sampling. Kemudian teknik analisis data yang digunakan adalah data collection, data reduction, data display, dan conclusion: drawing/verifying. Penelitian menghasilkan analisis mengenai pemahaman kritis bahwa identitas yang dihasilkan muncul karena adanya pemahaman androgini secara psikologis merupakan bentuk kecerdasan emosi. Laki-laki, mengalami krisis identitas terkait posisinya secara personal dan komunal di dalam masyarakat dan karakter androgini menjadi pilihan dalam menunjukkan identitasnya.

Published
2018-06-30
How to Cite
ANINDYA, annisa. KRISIS MASKULINITAS DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS GENDER PADA AKTIVITAS KOMUNIKASI. Jurnal Ranah Komunikasi (JRK), [S.l.], v. 2, n. 1, p. 24-34, june 2018. ISSN 2656-4718. Available at: <http://ranahkomunikasi.fisip.unand.ac.id/index.php/rk/article/view/29>. Date accessed: 03 may 2024. doi: https://doi.org/10.25077/rk.2.1.24-34.2018.